KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan
kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
Makalah Bahasa Indonesia ini dapat diselesaikan sebagai mana mestinya
Tugas ini diberikanoleh Ibu Afianti handayani sebagai dosen pengampu di UIN Sunan Kalijaga Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
Jurusan Ilmu Perpustakaan kepada kami, guna memenuhi persyaratan penilaian di
semester pertama ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
ibu yang telah membimbing kami dalam penulisan makalah ini, serta pihak-pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Selain itu, kepada Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga yang telah memberikan
berbagai sumber referensi yang berkaitan
Kami menyadari makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca agar kami dapat melakukan revisi makalah ini di kemudian
hari.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita
semua dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Amin
BAB I
1.1
PENDAHULUAN
Berkembangnya kegiatan perekonomian saat ini menyebabkan banyak
produk baru serta layanan jasa bermunculan. Di satu sisi, konsumen akan dibuat
senang dengan semakin bervariasinya produk konsumsi dalam memenuhi kebutuhan,
namun di sisi lain konsumen tentu akan semakin bingung memilih produk yang akan
dikonsumsi. Di saat konsumen bingung inilah para produsen berlomba-lomba merebut
perhatian konsumen dengan menginformasikan dan menawarkan produk mereka agar
menjadi pemenang dalam pasar persaingan. Disinilah iklan hadir dalam rangka
memenangkan persaingan menghadapi dominasi pesaing dalam memperebutkan konsumen
Indonesia merupakan sebuah negara yang berkembang dan memiliki tingkat
perekonomian yang cukup meyakinkan. Di dalam kegiatan perekonomian tersebut tidak
terlepas dari sebuah layanan umum. Salah satu layanan umum yaitu ilkan. Iklan
merupakan hal yang menampilkan suatu produk yang ingin dipasarkan kepada
konsumen. Beragam iklan dan tulisan
cenderung dipasang di ruang-ruang publik karena dirasa lebih laku jika
dipromosikan. Dahulu jika ingin memasarkan suatu produk maka manusia harus member tahu
kepada orang orang dengan ucapan atau kita mengenalnya dengan system barter
pada zaman prasejarah. Seiring dengan berkembangnya zaman maka pemakaian metode
itu dirasa sudah tidak efektif karena harus bersusah payah untuk menukarkan
barangnya dengan barang yang dibutuhkan.
1.2 Permasalahan :
1.1.1 Apa Periklanan ?
1.1.2 Etika dalam periklanan di masyarkat
1.1.3 Bagaimana iklan yang efektif
1.1.4 Bagaimana gaya penyajian iklan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Apa itu periklanan ?
Menurut Frank
Jefkins (1994:43) “institusi praktisi Inggris mendefiisikan istilah tersebut
sebagai periklanan merupakan pesan – pesan penjualan yang paing persuasif yang
diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang
atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah murahnya”.
Iklan adalah
bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi baik antar individu, antar
kelompok guna menyampaikan informasi, visi dan misi kepada khalayak umum. (Suwandi,
Sarwiji, 2010:107)
Frank Jefkins
(1994:41) menegaskan bahwa “Secara garis besar iklan dapat di katagorikan menjadi
tujuh katagori pokok yaitu,iklan konsumen, iklan bisnis, iklan perdagangan,
iklan eceran, iklan langsung, iklan keuangan, iklan lowongan pekerjaan”. Iklan
konsumen berarti iklan yang menawarkan sejumlah barang konsumen maupun barang
tahan lama seperti makanan, shampoo, rumah dan mobil kepada konsumen untuk
dijual guna mendapatkan keuntungan. Iklan perdaganan biasa dilakukan oleh para
distributor, eksportir maupun importer untuk
menjual kembali barang yang dimiliki. Iklan eceran biasa kita jumpai ketika
masuk kedalam suatu pasar swalayan, iklan ini disediakan oleh pemilik swalayan
untuk menjual barang mereka secara eceran atau satuan. Iklan keuangan disini
sebuah perusahaan yang berbentuk commanditaire
vennootschap atau biasa kita sebut CV menyediakan kemudahaan untuk mendapatkan
keuangan dalam arti lain mendapatkan pinjaman dari commanditaire vennotschap
selain itu iklan keuangan biasa dipakai oleh bank, ansuransi dan investasi
untuk mempromosikan jasa yang mereka jual.
Iklan lowongan pekerjaan biasa kita temukan di media cetak maupun
media elektronik atau biasa kita sebut dengan info loker.
2.2
Etika periklanan di masyarakat
Dalam
perencanaan periklanan juga dikemukakan aktivitas promosi yang lain yang
penting dan relevan untuk dilakukan sehingga mendukung tujuan pemasaran secara
umum. Packaging dan graphic; pembuatan kemasan dan gambar produk yang menarik
untuk membantu penjualana produk. Karena faktor kemasan yang menarik banyak
membuat orang tertarik membeli produk. Advertsising merupakan program
komunikasi periklanan yang akan dikembangkan untuk mendukung tujuan pemasaran
yang meliputi tujuan, anggaran, strategi periklanan, strategi kreatif, dan
strategi media dan faktor promosi pendukung. Public relations merupakan program
kehumasan yang terigtegrasi dengan program promosi lain yang dikembangkan untuk
mendukung tujuan pemasaran secara umum. Sales promotion merupakan program
penjualan yang terintegrasi dengan progam pomosi lain yang dikembangkan untuk
mendukung tujuan pemasaran penjualan jangka pendekPeriklanan di Indonesia sangatlah marak dilakukan oleh para
pengusaha maupun para partai politik yang mempergunakan jasa ini untuk berbagai
kepentingan mereka seperti memasarkan produk – produk mereka kepada para
konsumen, member tahu visi dan misi partai mereka maupun untuk penyuluhan
kepada masyarakat. Hal tersebut sangat tepat dilakukan karena dapat menjaring
banyak konsumen, tetapi didalam pembuatan iklan iklan tersebut banyak juga yang
tidak sesuai dengan etika dalam periklanan.
Etika yang harus dimiliki iklan
yaitu iklan yang disajikan harus jujur yaitu harus sesuai dengan keadaan
produk, tidak mengandung sara, tidak mengandung konten pornografi, tidak
bertentangan dengan norma norma yang berlaku dimasyarakat, tidak saling
menjatuhkan antar produk lain dan tidak plagiat.
2.3
Bagaimana gaya penyajian iklan?
Gaya
bahasa adalah bagaimana mendayagunakan bahasa agar dapat menyampaikan maksudnya
dengan baik. Adanya gaya bahasa yang terdapat dalam menyimak iklan tersebut
adalah dengan tujuan khusus. Misalnya, untuk menarik perhatian penyimak dengan
menggunakan gaya bahasa tertentu. Dalam iklan pulsa di televisi, banyak
sekali gaya bahasa yang dapat disimak oleh penyimak iklan. Gaya bahasa yang
biasa dipakai misalnya gaya bahasa hiperbola yang digunakan untuk
melebih-lebihkan keunggulan promosi yang ditawarkan. Selain itu, gaya bahasa
hiperbola digunakan untuk membuat iklan menjadi lebih menarik sehingga penyimak
iklan tertarik untuk memakai produk pulsa yang diiklankan tersebut.
Menurut
anonim (http://penyaprilia.wordpress.com/2013/01/15/bahasa
iklan/) “Bahasa dalam iklan dituntut untuk mampu menggugah, manarik,
mengidentifikasi, manggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan
koperatif kepada khalayak umum. Selain itu mudah di pahami, sederhana, tanpa
kalimat majemuk, klimat aktif, padat, dan positif. Pada umumnya bahasa iklan
memiliki prinsip sebagai berikut :
1. Iklan isi pernyataannya jujur,
bertanggungjawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku
2. Iklan isi pernyataannya jauh dari unsure
menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara,agama, susila, adat,
budaya, suku dan golongan
3. Iklan isi pernyataannya menjiwai asas persaingan yang sehat”.
2.4
Bagaimana iklan yang efektif ?
Media iklan merupakan sebuah media yang strategis
karena dalam posisinya yang langsung berkomunikasi dengan masyarakat dan pelanggan untuk menyampaikan pesan bisnis yang membujuk,
terutama media iklan pada tempat dan lingkungan yang ramai.
Iklan yang efektif berarti memiliki kalimat
efektif juga dalam penyajiannya. Kalimat iklan dapat dikatakan efektif jika
kalimat tersebut enak dibaca oleh pembaca dan sifatnya tidak monoton (Tri Adi
Sarwoko, 2007 : 103). Selain itu iklan dapat dikatakan efektif jika mengetahui
strategi strategi yang harus di lakukan. Para pemasar dapat melihat teori
maslow yaitu Kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,
kebutuhan ego, krbutuhan aktualisasi.
1.
Kebutuhan Filosogis merupakan
kebutuhan dasar atau pokok yang harus dilakukan oleh seorang konsumen, dengan
teori ini para pemasar dapat keuntungan dengan mengetahui dan memenuhi
kebutuhan pokok apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
2.
Kebutuhan rasa aman merupakan
kebutuhan perlindungan seorang konsumen dalam kehidupannya.
3.
Kebutuhan sosial maksudnya
sebuah produk iklan dapat memunculkan rasa persahabatan antara produk dengan
konsumen.
4.
Kebutuhan ego ialah kebutuhan
manusia yang kuat untuk mencapai prestasi kerja dan karir dengan mengggunakan
suatu barang.
5.
Kebutuhan aktualisasi diri
lebih kepada perasaan kepercayaan diri seorang konsumen dalam melakukan kegiatannya
(Ujang Sumarwan, 2011 :26-29)
BAB III
3.1 Penutup
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan dari makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan, kurangnya
pengetahuan dan kuranngnya rujukan atau referensi yang ada. Penulis banyak
berharap dari pembaca agar dapat memberikan kritik dan sarannya kepada penuis
guna memperbaiki makalah ini dikemudian hari. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan
pembaca
3.2 Kesimpulan
Periklanan pada
dasarnya merupakan salah satu tahap dari pemasaran, yang tiap-tiap tahap itu
bagaikan mata rantai yang saling berhubungan dan jaringannya akan terputus jika
salah satu mata rantai itu lemah. Periklanan menjadi tahap yang penting yang sama
pentingnya dengan tahap-tahap lain dalam proses pemasaran.
Iklan dikatagorikan menjadi tujuh katagori pokok yaitu,iklan konsumen, iklan bisnis,
iklan perdagangan, iklan eceran, iklan langsung, iklan keuangan, iklan lowongan
pekerjaan.
Etika yang harus dimiliki iklan yaitu iklan yang disajikan harus
jujur yaitu harus sesuai dengan keadaan produk, tidak mengandung sara, tidak
mengandung konten pornografi, tidak bertentangan dengan norma norma yang
berlaku dimasyarakat, tidak saling menjatuhkan antar produk lain dan tidak
plagiat.
Gaya dalam penyajian iklan mampu menggugah, manarik,
mengidentifikasi, manggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan
koperatif kepada khalayak umum
DAFTAR PUSTAKA
Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta : Erlanga
Sarwoko, Tri Adi. 2007. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Yogyakarta: Andi Offset
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen :
Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia
Suwandi, Sarwiji. 2008. Sosialinguistik:
Mengupas Pelbagai Praktik Berbahasa. Surakarta : UNS Press
Sumber lain
Anonim. Tanpa
Tahun. “Bahasa Iklan“. Dalam http://penyaprilia.wordpress.com/2013/01/05/bahasa_iklan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar