SMART EDUCATION


Contact

Blogroll

Kamis, 27 Maret 2014

EFEKTIFTIFITAS BAHASA INDONESIA DALAM IKLAN DIMASYARAKAT

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah Bahasa Indonesia ini dapat diselesaikan sebagai mana mestinya
Tugas ini diberikanoleh Ibu Afianti handayani sebagai dosen pengampu di UIN Sunan Kalijaga Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Jurusan Ilmu Perpustakaan kepada kami, guna memenuhi persyaratan penilaian di semester pertama ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu yang telah membimbing kami dalam penulisan makalah ini, serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.  Selain itu, kepada Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga yang telah memberikan berbagai sumber referensi yang berkaitan
Kami menyadari makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.  Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat melakukan revisi makalah ini di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.  Amin

BAB I
1.1   PENDAHULUAN
Berkembangnya kegiatan perekonomian saat ini menyebabkan banyak produk baru serta layanan jasa bermunculan. Di satu sisi, konsumen akan dibuat senang dengan semakin bervariasinya produk konsumsi dalam memenuhi kebutuhan, namun di sisi lain konsumen tentu akan semakin bingung memilih produk yang akan dikonsumsi. Di saat konsumen bingung inilah para produsen berlomba-lomba merebut perhatian konsumen dengan menginformasikan dan menawarkan produk mereka agar menjadi pemenang dalam pasar persaingan. Disinilah iklan hadir dalam rangka memenangkan persaingan menghadapi dominasi pesaing dalam memperebutkan konsumen Indonesia merupakan sebuah negara yang berkembang dan memiliki tingkat perekonomian yang cukup meyakinkan. Di dalam kegiatan perekonomian tersebut tidak terlepas dari sebuah layanan umum. Salah satu layanan umum yaitu ilkan. Iklan merupakan hal yang menampilkan suatu produk yang ingin dipasarkan kepada konsumen. Beragam iklan dan tulisan cenderung dipasang di ruang-ruang publik karena dirasa lebih laku jika dipromosikan. Dahulu jika ingin memasarkan suatu produk maka manusia harus member tahu kepada orang orang dengan ucapan atau kita mengenalnya dengan system barter pada zaman prasejarah. Seiring dengan berkembangnya zaman maka pemakaian metode itu dirasa sudah tidak efektif karena harus bersusah payah untuk menukarkan barangnya dengan barang yang dibutuhkan.

1.2 Permasalahan :
1.1.1   Apa Periklanan ?
1.1.2   Etika dalam periklanan di masyarkat
1.1.3   Bagaimana iklan yang efektif
1.1.4   Bagaimana gaya penyajian iklan?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Apa itu periklanan ?
Menurut Frank Jefkins (1994:43) “institusi praktisi Inggris mendefiisikan istilah tersebut sebagai periklanan merupakan pesan – pesan penjualan yang paing persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah murahnya”.
Iklan adalah bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi baik antar individu, antar kelompok guna menyampaikan informasi, visi dan misi kepada khalayak umum. (Suwandi, Sarwiji, 2010:107)
Frank Jefkins (1994:41) menegaskan bahwa “Secara garis besar iklan dapat di katagorikan menjadi tujuh katagori pokok yaitu,iklan konsumen, iklan bisnis, iklan perdagangan, iklan eceran, iklan langsung, iklan keuangan, iklan lowongan pekerjaan”. Iklan konsumen berarti iklan yang menawarkan sejumlah barang konsumen maupun barang tahan lama seperti makanan, shampoo, rumah dan mobil kepada konsumen untuk dijual guna mendapatkan keuntungan. Iklan perdaganan biasa dilakukan oleh para distributor, eksportir maupun importer  untuk menjual kembali barang yang dimiliki. Iklan eceran biasa kita jumpai ketika masuk kedalam suatu pasar swalayan, iklan ini disediakan oleh pemilik swalayan untuk menjual barang mereka secara eceran atau satuan. Iklan keuangan disini sebuah perusahaan yang berbentuk commanditaire vennootschap atau biasa kita sebut CV menyediakan kemudahaan untuk mendapatkan keuangan dalam arti lain mendapatkan pinjaman dari commanditaire vennotschap selain itu iklan keuangan biasa dipakai oleh bank, ansuransi dan investasi untuk mempromosikan jasa yang mereka jual.  Iklan lowongan pekerjaan biasa kita temukan di media cetak maupun media elektronik atau biasa kita sebut dengan info loker.


2.2  Etika periklanan di masyarakat
Dalam perencanaan periklanan juga dikemukakan aktivitas promosi yang lain yang penting dan relevan untuk dilakukan sehingga mendukung tujuan pemasaran secara umum. Packaging dan graphic; pembuatan kemasan dan gambar produk yang menarik untuk membantu penjualana produk. Karena faktor kemasan yang menarik banyak membuat orang tertarik membeli produk. Advertsising merupakan program komunikasi periklanan yang akan dikembangkan untuk mendukung tujuan pemasaran yang meliputi tujuan, anggaran, strategi periklanan, strategi kreatif, dan strategi media dan faktor promosi pendukung. Public relations merupakan program kehumasan yang terigtegrasi dengan program promosi lain yang dikembangkan untuk mendukung tujuan pemasaran secara umum. Sales promotion merupakan program penjualan yang terintegrasi dengan progam pomosi lain yang dikembangkan untuk mendukung tujuan pemasaran penjualan jangka pendekPeriklanan di Indonesia sangatlah marak dilakukan oleh para pengusaha maupun para partai politik yang mempergunakan jasa ini untuk berbagai kepentingan mereka seperti memasarkan produk – produk mereka kepada para konsumen, member tahu visi dan misi partai mereka maupun untuk penyuluhan kepada masyarakat. Hal tersebut sangat tepat dilakukan karena dapat menjaring banyak konsumen, tetapi didalam pembuatan iklan iklan tersebut banyak juga yang tidak sesuai dengan etika dalam periklanan.
Etika yang harus dimiliki iklan yaitu iklan yang disajikan harus jujur yaitu harus sesuai dengan keadaan produk, tidak mengandung sara, tidak mengandung konten pornografi, tidak bertentangan dengan norma norma yang berlaku dimasyarakat, tidak saling menjatuhkan antar produk lain dan tidak plagiat.


2.3  Bagaimana gaya penyajian iklan?
Gaya bahasa adalah bagaimana mendayagunakan bahasa agar dapat menyampaikan maksudnya dengan baik. Adanya gaya bahasa yang terdapat dalam menyimak iklan tersebut adalah dengan tujuan khusus. Misalnya, untuk menarik perhatian penyimak dengan menggunakan gaya bahasa tertentu.  Dalam iklan pulsa di televisi, banyak sekali gaya bahasa yang dapat disimak oleh penyimak iklan. Gaya bahasa yang biasa dipakai misalnya gaya bahasa hiperbola yang digunakan untuk melebih-lebihkan keunggulan promosi yang ditawarkan. Selain itu, gaya bahasa hiperbola digunakan untuk membuat iklan menjadi lebih menarik sehingga penyimak iklan tertarik untuk memakai produk pulsa yang diiklankan tersebut. 
Menurut anonim (http://penyaprilia.wordpress.com/2013/01/15/bahasa iklan/) “Bahasa dalam iklan dituntut untuk mampu menggugah, manarik, mengidentifikasi, manggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan koperatif kepada khalayak umum. Selain itu mudah di pahami, sederhana, tanpa kalimat majemuk, klimat aktif, padat, dan positif. Pada umumnya bahasa iklan memiliki prinsip sebagai berikut :
1.   Iklan isi pernyataannya jujur, bertanggungjawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku
2.   Iklan isi pernyataannya jauh dari unsure menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara,agama, susila, adat, budaya, suku dan golongan
3.   Iklan isi pernyataannya menjiwai asas persaingan yang sehat”.







2.4  Bagaimana iklan yang efektif ? 
Media iklan merupakan sebuah media yang strategis karena dalam posisinya yang langsung berkomunikasi dengan masyarakat dan pelanggan untuk menyampaikan pesan bisnis yang membujuk, terutama media iklan pada tempat dan lingkungan yang ramai.
Iklan yang efektif berarti memiliki kalimat efektif juga dalam penyajiannya. Kalimat iklan dapat dikatakan efektif jika kalimat tersebut enak dibaca oleh pembaca dan sifatnya tidak monoton (Tri Adi Sarwoko, 2007 : 103). Selain itu iklan dapat dikatakan efektif jika mengetahui strategi strategi yang harus di lakukan. Para pemasar dapat melihat teori maslow yaitu Kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan ego, krbutuhan aktualisasi.
1.        Kebutuhan Filosogis merupakan kebutuhan dasar atau pokok yang harus dilakukan oleh seorang konsumen, dengan teori ini para pemasar dapat keuntungan dengan mengetahui dan memenuhi kebutuhan pokok apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
2.        Kebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan perlindungan seorang konsumen dalam kehidupannya.
3.        Kebutuhan sosial maksudnya sebuah produk iklan dapat memunculkan rasa persahabatan antara produk dengan konsumen.
4.        Kebutuhan ego ialah kebutuhan manusia yang kuat untuk mencapai prestasi kerja dan karir dengan mengggunakan suatu barang.
5.        Kebutuhan aktualisasi diri lebih kepada perasaan kepercayaan diri seorang konsumen dalam melakukan kegiatannya (Ujang Sumarwan, 2011 :26-29)




BAB III
3.1  Penutup
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan dari makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan, kurangnya pengetahuan dan kuranngnya rujukan atau referensi yang ada. Penulis banyak berharap dari pembaca agar dapat memberikan kritik dan sarannya kepada penuis guna memperbaiki makalah ini dikemudian hari. Semoga makalah ini  bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan pembaca

3.2  Kesimpulan
Periklanan pada dasarnya merupakan salah satu tahap dari pemasaran, yang tiap-tiap tahap itu bagaikan mata rantai yang saling berhubungan dan jaringannya akan terputus jika salah satu mata rantai itu lemah. Periklanan menjadi tahap yang penting yang sama pentingnya dengan tahap-tahap lain dalam proses pemasaran.
Iklan dikatagorikan menjadi tujuh katagori pokok yaitu,iklan konsumen, iklan bisnis, iklan perdagangan, iklan eceran, iklan langsung, iklan keuangan, iklan lowongan pekerjaan.
Etika yang harus dimiliki iklan yaitu iklan yang disajikan harus jujur yaitu harus sesuai dengan keadaan produk, tidak mengandung sara, tidak mengandung konten pornografi, tidak bertentangan dengan norma norma yang berlaku dimasyarakat, tidak saling menjatuhkan antar produk lain dan tidak plagiat.
Gaya dalam penyajian iklan mampu menggugah, manarik, mengidentifikasi, manggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan koperatif kepada khalayak umum


DAFTAR PUSTAKA


Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta : Erlanga
Sarwoko, Tri Adi. 2007. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Yogyakarta: Andi Offset
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia
Suwandi, Sarwiji. 2008. Sosialinguistik: Mengupas Pelbagai Praktik Berbahasa. Surakarta : UNS Press

Sumber lain
Anonim. Tanpa Tahun. “Bahasa Iklan“. Dalam http://penyaprilia.wordpress.com/2013/01/05/bahasa_iklan/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By